Entri yang Diunggulkan

Info CPNS 2018

Sekilas Info CPNS 2018 Pengumuman resmi penerimaan CPNS 2018 telah di buka oleh pihak #BKN tepatnya pada tanggal 26 September sampai h...

Sabtu, 22 September 2018

Tulisan LiusBoel


HIDUP DI KEHIDUPAN SENDIRI.
            Hari ini tanggal 22 September, 2 tahun yang lalu adalah momen bagi saya. Dimana waktu itu mungkin belum terpikirkan oleh saya sampai hari ini bertepatan 2 tahun. Waktu begitu cepat berlalu sehingga perjuangan seolah tidak berarti karena tidak ada hasil yang memuaskan bagi mereka keluarga dan saudara.
(Foto : 22 September 2016 LiusBoel, S.Kom)
            Berbagai percobaan, usaha dan kerja keras selama waktu jangka tersebut sudah dilalui dan dilakukan. Ada dari berbagai tantangan dari  tantangan biasa sampai ke tantangan yang berat. Bukan sedikit motivasi, support dan doa dari orang-orang terdekat dan bahkan saya sendiri berubah menjadi motivasi bagi diri sendiri.
            Tidak sedikit juga cibiran, tolak ukur, bahkan meremehkan seolah mereka yang merasakan jerih payah, usaha dan derita ini serta mengukur sampai mana kebahagiaan itu tanpa mereka sadari bahwa “Kebahagiaan dan penderitaan orang lain tidak bisa di ukur dan dibandingkan dengan kebahagiaan dan penderitaan yang kita alami”.
            Bisa saja kelihatan bahwa penderitaan orang lain sangat berat dari pada penderitaan yang kita alami tanpa terpikirkan bahwa kekuatan yang dijanjikan Tuhan berbeda-beda setiap porsi penderitaan dan tantangan yang ada. Bisa juga kebahagiaan kelihatan sederhana tanpa harus bemewah-mewah. Kebahagiaan bukan sekedar uang, jabatan dan harta. Kebahagiaan dirasakan ketika ada rasa syukur walaupun kelihatannya sangat sederahana.
            Saya hidup di duniaku sendiri. Saya hidup di kehidupanku sendiri. Susah senang saya yang merasakan, pahit manisnya hidup saya yang menikmati. Saat ini saya sangat bersyukur karena berada dimana saya ada walaupun tekanan semakin besar setelah menyabet gelar Sarjana. Saya tahu bahwa proses tidak gampang seperti membalikkan telapak tangan. Saya mengeti kehidupan tidak sebegitu nikmat disaat nikmatnya mengkhayal dan disaat dalam keadaan bermimpi. Mungkin perjuangan saya 2 tahun terakhir  belum membuahkan hasil yang maksimal. Namun saya tetap berjanji pada diri sendiri bahwa kebahagiaan dan kesuksesan bukan bergantung di tangan orang lain melainkan dari diri sendiri. Saya yakin di umur saat ini belum terlambat selagi bisa berjuang dan bekerja keras dengan sungguh-sungguh dan selagi berkeyakinan dan optimisme yang tinggi.
            Naluri diperlukan untuk mendongkrak kepercayaan. Percaya bahwa kebahagiaan akan ada, tapi waktu yang tepat tidak kita mengetahuinya kapan. Selain di bekali latar pendidikan yang memadai. Namun pendidkan penting sebagai alat untuk memulai sesuatu dari Nol bukan berarti dengan tangan Kosong.
            Intinya Tuhan pasti telah mengatur yang terbaik bagi kita setiap insan yang memiliki iman dan taat kepadanya. Dia yang mengatur Zona waktu untuk meraih kesuksesan disetiap kita. Jangan cepat bangga dengan torehan yang diraih sampai saat ini. Dan selalu berusaha dan semangat untuk menunggu zona waktu yang tepat, buanglah rasa keputusasaan sampai kita sama-sama meraih kesuksesan itu.
LiusBoel.
#GodBlessMe



Tidak ada komentar:

Posting Komentar